Di era digital saat ini, pendidikan mengalami perubahan besar. Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) semakin mudah diakses dan menawarkan banyak kemudahan bagi guru maupun siswa. Tidak hanya membantu mempercepat pekerjaan administratif, AI juga mampu meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih kreatif, interaktif, dan menarik bagi generasi milenial maupun Gen Z.
Berbagai platform AI seperti Gamma, Story Journey, dan ChatGPT kini menjadi alat yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar. Ketiganya memiliki fungsi yang berbeda namun saling melengkapi sehingga menghadirkan pengalaman belajar yang lebih dinamis. Artikel ini membahas bagaimana ketiga AI tersebut dapat dimaksimalkan dalam pembelajaran modern.
1. Gamma: Membuat Presentasi dan Modul Pembelajaran Jadi Lebih Menarik
Gamma dikenal sebagai platform AI yang memudahkan pembuatan presentasi, slide, dokumen visual, hingga website mini dalam waktu singkat. Tools ini cocok untuk guru yang ingin menghasilkan materi pembelajaran yang profesional tanpa harus menguasai desain tingkat tinggi.
Keunggulan Gamma untuk Pendidikan:
- Pembuatan Presentasi Otomatis
Guru hanya perlu memasukkan judul atau ringkasan materi, lalu Gamma akan membuatkan struktur slide lengkap beserta desainnya.
Ini sangat membantu ketika guru harus menyiapkan materi dalam waktu cepat, tetapi tetap ingin tampil rapi dan menarik. - Desain Konsisten dan Profesional
Gamma memakai template modern yang ramah untuk generasi muda. Visual yang bersih dan responsif membuat siswa lebih fokus dalam menerima materi. - Collaborative Editing
Beberapa siswa dapat mengedit project yang sama untuk kerja kelompok, misalnya pembuatan project akhir atau presentasi tugas. - Cocok untuk Microlearning
Gamma memungkinkan materi dibuat dalam format card atau step-by-step yang singkat. Metode microlearning seperti ini sangat cocok untuk siswa SMK yang lebih suka belajar cepat dan praktis.
Contoh Pemanfaatan Gamma di Kelas:
- Guru membuat slide tentang Cyber Security untuk mata pelajaran Dasar Program Keahlian.
- Siswa membuat presentasi tentang proyek Website Portfolio.
- Membuat dokumentasi proyek PKL dengan desain profesional.
Gamma menjadikan proses pembuatan materi jauh lebih efisien, sehingga guru bisa lebih fokus pada strategi pembelajaran dan interaksi dengan siswa.
2. Story Journey: Membuat Pembelajaran Naratif Lebih Hidup
Story Journey adalah platform AI yang membantu membuat cerita visual, storyboard, atau narasi kreatif berdasarkan prompt. Tools ini sangat cocok untuk pembelajaran yang membutuhkan unsur cerita, kreativitas, atau visualisasi konsep.
Mengapa Story Journey Bermanfaat dalam Pembelajaran?
- Mengubah Materi Abstrak Menjadi Cerita Menarik
Contoh: konsep jaringan komputer dapat dijelaskan melalui cerita petualangan paket data yang “berjalan” melalui router layaknya karakter dalam dongeng digital. - Visualisasi untuk Mata Pelajaran Kreatif
Untuk guru Desain Komunikasi Visual (DKV), Story Journey dapat membantu membuat:- storyboard animasi,
- moodboard,
- konsep karakter,
- ide desain poster,
- thumbnail multimedia.
- Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL)
Siswa dapat membuat cerita digital sebagai produk akhir pembelajaran, seperti:- komik pendek,
- cerita ilustrasi tentang etika digital,
- kampanye anti-bullying berbasis storytelling.
- Menumbuhkan Kreativitas dan Literasi Digital
Generasi sekarang sangat visual. Story Journey membantu siswa belajar menuangkan ide dalam bentuk teks sekaligus gambar.
Contoh Penerapan Story Journey:
- Mata pelajaran Motion Graphic: siswa membuat storyboard animasi iklan layanan masyarakat.
- Mata pelajaran Bahasa Indonesia: membuat cerita pendek visual.
- Mata pelajaran Informatika: membuat ilustrasi tentang alur kerja program.
Dengan Story Journey, pembelajaran naratif menjadi lebih interaktif dan tidak membosankan.
3. ChatGPT: Asisten Belajar dan Mengajar yang Serbaguna
Dari ketiga AI yang dibahas, ChatGPT adalah yang paling fleksibel dan serbaguna. Guru dapat menggunakannya untuk menyusun materi, membuat soal, hingga menganalisis kesulitan belajar siswa. Sementara siswa dapat memanfaatkannya sebagai tutor pribadi.
Manfaat ChatGPT untuk Guru:
- Menyusun Tujuan Pembelajaran dan Modul
Guru hanya perlu memberikan Kompetensi Dasar dan ruang lingkup materi. ChatGPT dapat membantu menyusun:- tujuan pembelajaran,
- indikator,
- materi inti,
- aktivitas pembelajaran,
- lembar kerja siswa (LKS).
- Membuat Soal Evaluasi
ChatGPT bisa membuat:- soal pilihan ganda,
- soal HOTS,
- soal esai,
- kunci jawaban,
- rubrik penilaian.
- Membantu Pembuatan RPP dan Bahan Ajar
Guru bisa menghemat waktu hingga 40–60% dalam penyusunan perangkat ajar. - Mendampingi Guru dalam Menjelaskan Materi
ChatGPT dapat menghasilkan penjelasan dengan berbagai level:- versi sederhana untuk siswa pemula,
- versi teknis untuk tingkat mahir,
- versi storytelling untuk menarik minat siswa.
Manfaat ChatGPT untuk Siswa:
- Sebagai Tutor Pribadi 24 Jam
Siswa dapat bertanya kapan pun tentang materi yang belum dipahami. - Membantu Menyelesaikan Tugas dengan Panduan
Seperti penjelasan langkah demi langkah untuk membuat website, animasi, database, atau laporan. - Melatih Pemahaman dengan Kuiz Otomatis
ChatGPT bisa membuat kuiz khusus sesuai materi yang sedang dipelajari siswa. - Meningkatkan Kemampuan Menulis
Cocok untuk mengembangkan kemampuan menulis esai, artikel, cerpen, atau naskah multimedia
Integrasi Gamma, Story Journey, dan ChatGPT dalam Pembelajaran
Ketiga AI ini bisa dikombinasikan dalam satu alur pembelajaran yang utuh.
Contoh Alur Pembelajaran Menggunakan Ketiga AI:
Tema: Cyber Crime & Cyber Security
- ChatGPT
- Guru membuat ringkasan materi dan skenario kasus kejahatan siber.
- Menghasilkan soal HOTS untuk dicoba siswa.
- Story Journey
- Siswa membuat visualisasi cerita:
“Perjalanan data dari komputer korban hingga ditangkap hacker.” - Storyboard digunakan sebagai presentasi kelompok.
- Siswa membuat visualisasi cerita:
- Gamma
- Siswa menyusun presentasi final dengan slide profesional berbasis visual yang dibuat sebelumnya.
Kombinasi ini membuat pembelajaran lebih kreatif, kolaboratif, dan relevan dengan dunia industri digital saat ini.
Penutup
AI bukan lagi alat masa depan—AI adalah alat masa kini yang sudah ada di hadapan kita. Dengan memanfaatkan platform seperti Gamma, Story Journey, dan ChatGPT, pembelajaran dapat dibuat lebih menarik, interaktif, dan efisien. Guru tidak lagi terbebani oleh administrasi, sementara siswa dapat belajar dengan cara yang lebih kreatif dan personal.
Yang terpenting, AI bukan menggantikan guru, tetapi mendukung guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inovatif dan bermakna.





